Rabu, 26 September 2012

Teman Terakhir


Karya : Mentari Ashari Isman (kelas VI Arrayyan SDIT Cahaya Hati Bukittinggi)
 
“Kring....” alarm jamku berbunyi. Aku terbangun dari tidurku. Aku langsung memebereskan tempat tidur dan langsung ke kamar mandi dan akupun mandi. Selesai mandi aku mengenakan pakaian sekolah dan langsung kemeja makan untuk sarapan. Di meja makan sudah tersedia nasi goreng dan susu cokelat buatan bunda. Selesai sarapan,
 “Bun.. aku pergi dulu, ya, Assalamu’alaikum” teriakku dari balik pintu sambil merapikan bajuku yang kusut.
Bunda bergegas dan berdiri di ambang pintu sambil mengucapkan
“Wa’alaikumsalam nak, hati-hati ya!” balas bunda sambil melambaikan tangan.
            Di jalan perasaanku agak aneh, aku memikirkan tentang temanku yang bernama Lala.”kenapa aku memikirkan Lala, ya?” kataku dalam hati.
            Setibanya di sekolah, aku bertemu dengan Lala, mukanya kelihatan pucat.
 “La, kamu kenapa ?” tanyaku. Lala hanya diam tak menjawab apa-apa.
 “La, kamu kenapa?” tanyaku lagi.
“Eh....Via” ia terkejut saat melihatku.
“La, tadi kamu kenapa? Kamu sakit,ya?,”tanyaku sambil menyentuh dahi dan pipinya.
”Vi....aku nggak sakit kok!” jawabnya.
            Di jam pulang, aku melihatnya Lala berjalan ke arah jalan raya. Tak seperti biasanya, Lala hari ini pulang melewati arah barat, pada hal biasanya ke arah timur. Aku hanya memperhatikan Lala dari belakang, ia melangkah gontai. Tiba-tiba dari arah kirinya aku melihat sebuah mobil APV melaju kencang .
“La....awas....!” teriakku, Lala tak menghiraukan kata-kataku. Tiba-tiba...
”Ciit...brak” rrem berderik panjang.  “Lala....!” teriakku.
 Aku langsung menuruni anak tangga sekolah , terlambat Lala sudah dikerumuni orang-orang.
“La...!” aku tak mampu berkata-kata lagi... aku terbayang kata-kata Lala beberapa waktu yang lalu
“Kamu akan menjadi sahabat terakhirku, Vi”.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar