Karya : Mentari Ashari
Isman (kelas VI Arrayyan SDIT Cahaya Hati
Bukittinggi)
“Kring....” alarm jamku berbunyi. Aku
terbangun dari tidurku. Aku langsung memebereskan tempat tidur dan langsung ke
kamar mandi dan akupun mandi. Selesai mandi aku mengenakan pakaian sekolah dan
langsung kemeja makan untuk sarapan. Di meja makan sudah tersedia nasi goreng
dan susu cokelat buatan bunda. Selesai sarapan,
“Bun.. aku pergi dulu, ya,
Assalamu’alaikum” teriakku dari balik pintu sambil merapikan bajuku yang kusut.
Bunda bergegas dan berdiri di ambang pintu sambil mengucapkan
“Wa’alaikumsalam nak, hati-hati ya!” balas bunda sambil melambaikan
tangan.
Di jalan perasaanku agak aneh, aku
memikirkan tentang temanku yang bernama Lala.”kenapa aku memikirkan Lala, ya?”
kataku dalam hati.
Setibanya di sekolah, aku bertemu
dengan Lala, mukanya kelihatan pucat.
“La, kamu kenapa ?” tanyaku.
Lala hanya diam tak menjawab apa-apa.
“La, kamu kenapa?” tanyaku
lagi.
“Eh....Via” ia terkejut saat melihatku.
“La, tadi kamu kenapa? Kamu sakit,ya?,”tanyaku sambil menyentuh
dahi dan pipinya.
”Vi....aku nggak sakit kok!” jawabnya.
Di jam pulang, aku melihatnya Lala
berjalan ke arah jalan raya. Tak seperti biasanya, Lala hari ini pulang
melewati arah barat, pada hal biasanya ke arah timur. Aku hanya memperhatikan
Lala dari belakang, ia melangkah gontai. Tiba-tiba dari arah kirinya aku
melihat sebuah mobil APV melaju kencang .
“La....awas....!”
teriakku, Lala tak menghiraukan kata-kataku. Tiba-tiba...
”Ciit...brak”
rrem berderik panjang. “Lala....!” teriakku.
Aku langsung menuruni anak tangga sekolah ,
terlambat Lala sudah dikerumuni orang-orang.
“La...!”
aku tak mampu berkata-kata lagi... aku terbayang kata-kata Lala beberapa waktu
yang lalu
“Kamu
akan menjadi sahabat terakhirku, Vi”.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar