Sabtu, 29 September 2012

Misteri Rumah Tua Yang Angker


By: Hanani (Kelas 5 Arrayyan SDIT Cahaya Hati, Sabtu 3 Maret 2012)

Ada seseorang bernama Vivi, dia tinggal bersama kakaknya Via. Mereka sudah tidak mempunyai orang tua lagi. Tapi mereka tetap hidup bahagia. Suatu hari mereka berjalan-jalan di desa, tiba-tiba mata mereka tertuju pada pengemis tua yang sangat butuh uang. Kakak beradik itu berjalan mendekati pengemis tua itu. Pengemis tua itu langsung berteriak minta uang. Kakak beradik itu kaget bukan main.
“Astaghfirullah” ucap mereka. Lalu mereka memberikan uang kepada pengemis itu apa adanya. Mereka pun senang telah bersedekah kepada pengemis itu bukan karena dipaksa.
Besoknya…
“Kakak, Ayo kita jalan-jalan lagi” ajak Vivi kepada kakaknya. Kakaknya mengangguk. Waktu sedang jalan-jalan, pandangan Via tertuju pada rumah tua yang terlihat angker. Via pun melangkah mendekati rumah angker itu dan langsung terdengar suara yang sangat mengerikan.
“Huuuuu”
Via langsung merinding ketakutan dan memeluk adiknya. Vivi hanya kebingungan. Belum sempat Vivi bertanya, suara itu terdengar lagi. “Huuuuu”. Vivi hampir menangis, tapi di tahannya.
Besoknya…
Mereka sepakat untuk masuk ke dalam rumah itu. Entah kenapa, Via mempunyai firasat buruk tentang rumah tua itu. Siangnya mereka pergi ke rumah angker itu. Setiba di situ terdengar suara yang sama seperti kemaren. Mereka tidak takut, karena suaranya sudah biasa di dengar. Ketika mereka akan membuka pintu rumah itu, tiba-tiba terdengar teriakan “aaa”. Mereka membuka lebih lebar lagi pintunya, terlihat dua orang laki-laki. Mereka kaget. Salah satu dari 2 laki-laki adalah itu adalah pengemis.
Via berkata dalam hati “huh, pekerjaan dia hanya menyusahkan orang lain. Tapi tak apa-apalah. Ikhlaskan saja, nanti dia juga yang berdosa”
Setelah mereka puas melihat laki-laki itu, mereka juga melihat seorang pengemis cilik yang sebaya dengan Via yang sedang diikat oleh dua orang laki-laki itu. Via pun melepaskan ikatan anak yang ternyata bernama Vichi.
Vichi adalah anak yang tidak punya orang tua. Dia tinggal seorang diri. Vivi dan Via merasa kasihan. Mereka mengajak Vichi tinggal bersama mereka. Vichi pun menerima ajakan mereka. Semuanya pun berbahagia.
***

1 komentar: